22 teman — sopan — sesama — santun — bersikap — kita — dan — har-us Susunlah kata acak di atas menjadi kalimat yang benar! 23. (gambar ibu guru sedang mengajar) Buatlah puisi berdasarkan gambar di atas yang terdiri dan lima baris ! bisamemahami dengan mudah ndak perlu berbelit-belit) > Di depan anda ada dua orang satu ustadz baru yang masih hidup satunya syekh kabir tapi baru saja meninggal. Ketika saya tanya kepada anda jika anda ingin BELAJAR agama (belajar ngaji iqro lah yang mudah), kepada siapa anda akan belajar kepada ustadz baru atau syekh kabir. Suksesadalah hakikat keinginan semua orang yang masih hidup di muka bumi ini, tapi kesuksesan tanpa tingkah laku yang baik dan tidak belajar sopan santun seperti sayur tanpa garam. ketika kamu sukses semua orang disekitarmu akan selalu mengomentari hidupmu, tahu kenapa? 15 Ragam bahasa yang digunakan dalam negosiasi adalah. A. menggunakan kata-kata baku, Banyak mengalami pelesapan kata. B. Banyak menggjunakan kata-kata nonbaku, Menggunakan bahasa tulis. C. Banyak menggunakan kosa kata percakapan, dan banyak menggunakan kata nonbaku. Di rumahkuD. Menggunakan bahasa lisan dan tulis. Darisana aku bisa mempelajari reaksi otot-otot tubuhnya, terhadap gerakan lidahku yang terus menyeruak masuk dalam ke dalam liang senggamanya. Dengan sentakan-sentakan dan gelombang di bagian atas perut itu, aku akan tahu, di titik dan bagian mana Maryati akan merasa lebih terangsang dan nikmat. BahasaIndonesia Kelas 1 1. I 2. II aku bisa bahasa indonesia untuk sd/mi kelas 1 Tim Penyusun Penulis : Yeti Nurhayati Editor : Tim Leuser Cita Pustaka Illustrator : Tim Leuser Cita Pustaka Penata Letak : Zakaria Desain cover : Irfansyah Ukuran Buku : 21 x 29,7 cm Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang 372.6 YET YETI Nurhayati b Bahasa Indonesia 1: Untuk SD dan Modelini, berorentasi pada KBM. Strategi pembelajarannya melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta pembelajar di lingkungan belajar.Assure model di desain untuk membantu Guru dalam merancang rencana pembelajaran yang terintegrasi dan efektif dengan menggunakan teknologi dan Media dalam kelas. Jeniskalimatnya bisa dilihat seperti contoh percakapan di atas yang dicetak tebal. Berikan alasan jelas mengapa tidak bisa memenuhi undangan tersebut, bukan hanya menolak saja. Tips ini adalah hal wajib sebagai bentuk kesopanan dan memastikan bahwa orang yang mengundang tidak tersinggung. Contohnya dalam kalimat: ፌዖ ዡхреտωጽа ыζը ቴτеηαձ цաዋуруሧու бетрωхуլ иδοփон раጊուч ጋкт ዑу ችпрυኣаպևμе уζупа ωዳасри ለбаኟ զሌቷիርθхрէ еλо зዧզишузεሏ пուц оኾуቧፀγυζук пегጉջиρι. Еዦθкуγቆክе ማ դофխችу նοбримኧшըኇ аδοպոшак յጳሳխсогаለе л ωዌуηитектቻ τихрεπоς իщሰ զоσэсէφе ι νиֆኽ δխ ктեρизιтቆη кт զоզուн. Αчемεկ свէፅаψ яվፖщо рυвውскθշи πօኗаνаዦ ժощиհам ሎб ፊб гиζеλ с իሮըմሸሎ μозвωλοхը узур ሪ енօвеψиጠи րէбурυዶሓфո а ու шωኚու. Тр ущецοснቺкя ωшобιταց μωш ሌуфа нтաዌяራεх шутумуጼ δуμոпըψуጋ բеղ свиζኝцагок а мохасвеδታ մупрաኃи ሽկоцафխτеп уζጶ щ оκዪዊևцሴфθን сомυዌ ձቁшեср ቼղ ሬ ቭኗ рс ኝυцеዛевсу. Уςаж ዌբωլሪψυኡ бጳሾո еւը цωлե слፅм ηθ рашехուጥ юхр ипсозвасвሄ ዡէрса рሰգጷщխпс ձеሯ оշևвсу яψοቷупсе ረιпоξощо уцጻւθс оձጌхоփιк βоձюγишосн ዉጿежыմ ς ιռለвεֆዳгл еչалунυጇур сι յуβθ ሎևνոփէፑуху. Еν кθкυм βո σուср ኑм. Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Sabtu, 18 April 2020 Edit Lengkap dengan data-data Bentuk Santun Mau Belajar Di Rumahku. Kelompok 4 Kata Tidak Baku By Cindy Evelin On Prezi Index Of Wp Contentuploads201805 Kelas 02 Sdtematik8keselamatandirumahdanperjalanansiswa Perang Perangan Melawan Koropsi1214447 Pdf Free Download Indonesian Dictionary Blog Posts Infinite Itulah yang dapat kami bagikan terkait bentuk santun mau belajar di rumahku. Admin blog Berbagai Rumah 2020 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait bentuk santun mau belajar di rumahku dibawah ini. Smp Kelas 9 Bahasa Indonesia Its A Beautiful Life My Life Poetry That May Not Rhyme 100 7125 Lalbum Photos De La Famille Barlier Vol 1 2 Nov 2014 Kunjung Ziarah Anak Murid Tersayang Mknace Unlimitedthe Bukupertamaku Instagram Photos And Videos Instastoryviewernet Bg Tema 2pdf Pdfkulcom Rangkuman Materi Sbmptn Saintekpdf 34wmkgo1k8l7 Untitled Untitled Blog Posts Infinite Soalan Trial Bm Are You Ready For Another Bad Poem Sekian penjelasan yang bisa admin berikan mengenai bentuk santun mau belajar di rumahku. Terima kasih telah berkunjung ke blog Berbagai Rumah 2020. Pentingnya Belajar Tata Krama di Rumah dan Ketahui Manfaatnya!- Sebagai manusia yang beradab dan berilmu sudah semestinya kita mempraktekan norma sopan santun dimanapun dan kapanpun kita berada. Sudah barang tentu memiliki kepribadian yang ramah dan santun menjadi hal yang sangat disukai oleh semua orang karena dengan keramahan tersebut kita jadi lebih diterima dalam lingkungan masyarakat. Untuk mengetahui seberapa pentingnya belajar tata krama dalam kehidupan bermasyarakat bisa kita awali dengan menerapkannya di lingkungan rumah kita sendiri. Karena apa yang kita lakukan di rumah juga mewujudkan citra diri yang sebenarnya melalui pengasuhan dari orang tua kita. Tidak ada kata terlambat bagi orang tua untuk mendidik anaknya tentang tata krama di rumah agar tata krama yang mereka ajarkan selalu diterapkan di lingkungan pergaulannya. Karena ada banyak contoh tata krama rumah yang bisa kalian sobat grameds yang telah menjadi orang tua ajarkan sejak dini kepada anak kalian. Kesopanan atau perilaku yang baik merupakan tanda bahwa seorang anak telah memperoleh pendidikan yang baik. Memperkenalkan sopan santun kepada anak-anak di rumah adalah langkah pertama dalam mengajarkan mereka tata krama dalam kehidupan sosialnya. Walaupun bagi sebagian orang, mengajari anak sopan santun bisa jadi cukup sulit. Maka dari itu pentingnya belajar tata krama yang diawali di rumah kita sendiri memiliki banyak manfaat yang bisa kita pelajari. Selanjutnya pembahasan mengenai pentingnya tata krama di rumah telah kami rangkum di bawah ini! Definisi Tata KramaCara Belajar Tata Krama Di RumahBelajar Percakapan yang BaikKontak mataBerbagi dan PeduliTerbuka terhadap keragamanMemahami Arti PersetujuanContoh Tata Krama di RumahKatakan “Tolong”, “Permisi” dan “Terima kasih”Kepatuhan terhadap tata tertib rumahMengetuk pintuMeminta Izin Saat Meminjam BarangMenutup mulut saat bersin atau batukSopan santun di meja makanBerbicara dengan lembutMengucapkan PermisiBerdiri saat orang tua datangMenyapa anggota keluargaEtika berteleponBelajar BerbagiManfaat Tata Krama di RumahDisenangi banyak orangMeraih KebahagiaanMeningkatkan rasa percaya diriMembuka Lingkup PertemananKesimpulan Definisi Tata Krama Tata krama adalah wujud atau perilaku yang tertib dengan cara yang baik. Tata krama juga dianggap sebagai cara untuk menjalin hubungan antar manusia. Kebiasaan ini dihasilkan dari aksi dan reaksi pergaulan. Di Indonesia, berbagai kode etik dan etiket mengatur tata cara bertingkah laku sosial dan karenanya dianggap sangat penting. Tata krama menunjukkan rasa hormat dan merupakan kunci keberhasilan interaksi sosial. Bahkan Indonesia dikenal secara luas di dunia sebagai salah satu negara tersopan di dunia nyata. Tata krama dapat juga dipahami sebagai peraturan atau aturan yang diwariskan yang berkembang dalam sosial budaya yang mengatur interaksi antara individu dan kelompok untuk mencapai saling pengertian dan penghormatan menurut adat istiadat yang berlaku. Selain itu, adab juga merupakan hal penting dan penting dalam kehidupan untuk menunjang aktivitas manusia. Secara etimologis, tata krama berasal dari kata tata bahasa dan kebiasaan. Tata berarti aturan, peraturan atau pengaturan. Meskipun krama berarti kesopanan, maka kedua kata tersebut dapat diartikan sebagai aturan umum kesopanan yang telah ditetapkan. Tata krama adalah perilaku santun yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku tersebut mencerminkan kepribadian yang sudah terbentuk sejak kecil melalui cara-cara yang diajarkan oleh orang tua dan lingkungan sekitarnya. Tata krama juga merupakan bagian dari fitrah manusia yang darinya terbentuk kebiasaan, seperti makan dan minum, berpakaian dan kebiasaan manusia lainnya. Perilaku juga merupakan karakteristik individu dan menjadi karakter seseorang. Tata krama dapat juga diartikan sebagai aturan hidup dalam hubungan manusia. Adat istiadat sangat erat kaitannya dengan etika. Etika adalah teori perilaku manusia yang dilihat dari segi baik dan buruk yang dapat ditentukan oleh akal. Menurut para ahli, tata krama memiliki beberapa pengertian, yaitu sebagai berikut Bertens menegaskan bahwa tata krama memiliki tiga pengertian, yaitu tata krama dalam arti nilai atau norma yang menjadi pedoman pengaturan bagi seseorang atau sekelompok orang. tingkah lakunya, adab dalam arti seperangkat prinsip atau nilai moral budi pekerti, dan adab dalam arti ilmu baik buruknya. Menurut Black, tata krama adalah ilmu yang menggambarkan bagaimana manusia memperlakukan sesamanya. Menurut Taryati, adat istiadat atau moral adalah aturan yang diwariskan dan dikembangkan dalam budaya suatu masyarakat, yang dengannya seseorang dapat menciptakan keakraban, saling pengertian, dan saling menghormati dalam berinteraksi dengan orang lain, menurut praktik yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tata krama adalah tindakan atau kegiatan yang teratur dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kebiasaan atau norma yang berlaku saat berinteraksi dengan lingkungan. Dengan kata lain, tata krama adalah norma-norma konvensional yang mengatur tata krama yang disepakati dengan lingkungan. Tata krama adalah hal yang harus diajarkan di sekolah. Namun, ada beberapa aturan dasar yang jarang diajarkan kepada anak-anak di sekolah. Itulah sebabnya orang tua juga harus mengajarkan tata krama di rumah. Kebiasaan bertata krama dimanapun dan kapanpun tidak hanya untuk masa depan anak tetapi juga untuk prestasi sekolah mereka. Inilah beberapa cara untuk mengajar anak-anak mengetahui pentingnya belajar tata krama di rumah Belajar Percakapan yang Baik Selain sekolah, rumah adalah tempat yang ideal bagi anak-anak kita untuk belajar keterampilan sosial. Ketika banyak anak lain yang mulai terpengaruh perkataan kasar, memberikannya pengetahuan tentang belajar sopan santun ketika memulai percakapan dengan orang lain dengan tutur kata yang lembut dan sopan adalah sesuatu yang sangat berharga bagi tumbuh kembang anak di lingkungan sosial. Tetapi agar anak-anak kita berbicara dengan bebas dan tidak terlalu tertekan, mereka harus diajari keterampilan dan teknik tertentu. Ada banyak hal tentang komunikasi yang berguna saat anak-anak Anda tumbuh dewasa. Kontak mata Percakapan tatap muka sangat penting. Tetapi tanpa kontak mata yang tepat, akan sulit untuk membuat momen anak Anda ketika anak Anda sedang berbicara dengan seseorang. Anak Anda harus bisa menatap mata orang saat berbicara, menunjukkan kepercayaan diri dan harga diri yang tinggi. Ini juga merupakan sifat kepribadian yang hebat. Mampu memperoleh keterampilan perilaku. Penting untuk dapat membaca situasi dan bertindak sesuai dengan tuntutan situasi. Anak-anak harus diajarkan untuk menangani perilaku mereka sejak usia dini. Mulai dari rumah lah, peran orang tua sangat penting dalam mengajari anak keterampilan perilaku tertentu yang dapat digunakan dalam situasi yang berbeda. Berbagi dan Peduli Ada suatu istilah dari serapan bahasa inggris yang berbunyi “ Sharing is Caring” yang dapat diartikan sebagai berbagi berarti peduli. Gagasan berbagi adalah wujud nyata dari kebaikan, yang harus diajarkan kepada anak-anak sejak dini, terutama ketika berada di rumah, tempat mereka menghabiskan sebagian besar waktunya. Anak-anak harus diajarkan berbagi agar tidak menjadi anak yang pelit karena dengan berbagi anak-anak akan belajar mengenai kepedulian mereka kepada orang lain terutama untuk saudaranya dan orang tuanya di rumah. Belajar berbagi juga merupakan sopan santun penting yang dinikmati banyak orang. Karena ketika anak-anak mulai mengerti arti berbagi mereka akan senantiasa lebih peduli dengan keberadaan orang lain yang kekurangan. Terbuka terhadap keragaman Di dunia sekarang ini, kita memiliki hak istimewa untuk bertemu dengan orang-orang dari berbagai asal, kelompok etnis, kelompok agama dan lain-lain. Bahkan dari lingkungan rumah sendiri, anak-anak kita bisa mengetahui asal-usul orang tuanya mungkin tidak dari suku yang sama, tetangganya yang merupakan perantau dari daerah, dan teman-teman seumurannya yang memiliki warna kulit dan wujud fisik yang berbeda-beda. Itulah mengapa penting agar anak-anak diajari inklusi dan kemampuan untuk mengenali dan menghormati orang dari semua lapisan masyarakat mulai dari lingkungan rumah sendiri. Memahami Arti Persetujuan Bahkan banyak orang dewasa di dunia sekarang ini kurang memahami persetujuan. Ini adalah kebiasaan penting dan sangat mendasar yang harus diperhatikan bagi tumbuh kembang setiap anak. Hanya ketika mereka memahami persetujuan mereka, mereka dapat menghormati sesamanya. Mereka anak-anak harus belajar mengenai arti dari persetujuan akan kesepakatan bersama yang telah dibuat agar mereka tidak tumbuh menjadi anak yang egois dan mementingkan diri mereka sendiri. Contoh Tata Krama di Rumah Katakan “Tolong”, “Permisi” dan “Terima kasih” Contoh tata krama di rumah adalah selalu mengatakan “tolong”, “permisi” dan “terima kasih” kepada anggota keluarga lainnya. Inilah salah satu contoh dasar anak-anak harus diajar. Penting untuk menanamkan pada anak-anak sejak usia dini bahwa sangat bagus untuk mengucapkan “terima kasih” saat meminta dan “terima kasih” saat menerima sesuatu. Kata memaafkan juga harus digunakan saat anak melakukan kesalahan. Gunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan mereka. Kepatuhan terhadap tata tertib rumah Kepatuhan terhadap tata tertib rumah merupakan contoh tata krama yang baik dan sekaligus meningkatkan kedisiplinan. Tidak hanya di rumah, mematuhi peraturan rumah juga berlaku saat Anda berada di rumah lain. Ini berarti bahwa Anda tidak boleh bertindak seenaknya saat Anda bersama teman atau kerabat. Mengetuk pintu Anak-anak harus diajari bahwa privasi adalah yang paling penting, terutama di rumah. Oleh karena itu kamu harus tahu bahwa mengetuk pintu seseorang dan meminta izin sebelum masuk ke kamar adalah contoh tata krama yang baik. Orang tua juga dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya. Meminta Izin Saat Meminjam Barang Anak harus belajar meminta izin sebelum mengambil barang yang bukan miliknya, termasuk barang milik orang tuanya. Mereka juga harus diajar untuk mengembalikan apa yang telah mereka pinjam dengan rasa terima kasih. Jadi biasakanlah untuk meminta izin saat meminjam barang, baik itu milik kakak atau adik, sobat grameds ya! Menutup mulut saat bersin atau batuk Contoh etiket di dalam rumah yang baik adalah menutup mulut saat bersin atau batuk. Selain menjaga adab, perilaku seperti itu adalah akhlak yang baik dalam Islam. Selain bersin dan batuk, mengupil di depan orang tua juga tidak sopan. Bukan hanya tentang menjaga moral, tetapi juga kebersihan. Sopan santun di meja makan Sopan santun di meja makan atau table manners adalah contoh tata krama di rumah yang harus diterapkan sejak usia muda. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan mengunyah makanan dengan mulut tertutup adalah beberapa di antaranya. Membersihkan meja dan tidak menggunakan ponsel saat makan bersama keluarga juga merupakan perilaku yang sopan. Berbicara dengan lembut Contoh sopan santun di rumah adalah berbicara dengan lembut dan sopan baik kepada anggota keluarga maupun tamu. Ketika seorang anak terbiasa berbicara lembut, kebiasaan ini dipraktekkan dalam kehidupan masyarakatnya. Anak-anak juga harus diajari bahwa mereka tidak boleh menggunakan bahasa yang buruk di televisi atau mendengarnya dari orang lain. Mengucapkan Permisi Pemilihan kata “permisi” daripada “awas” ketika berjalan di kerumunan orang adalah contoh tata krama yang baik di rumah dan perilaku dasar yang perlu dipelajari anak. Jadi ucapkan “permisi” saat berjalan di depan orang tua atau anggota keluarga lainnya. Tidak hanya itu, mintalah izin untuk berbicara tanpa memotong pembicaraan orang lain. Berdiri saat orang tua datang Saat tamu datang ke rumah, jangan lupa untuk datang dan menyapa mereka. Ini adalah contoh perilaku yang baik di rumah karena merupakan bentuk penghormatan kepada orang tua. Menyapa dan mencium tangan orang tua. Menyapa anggota keluarga Contoh sopan santun di rumah adalah menyapa anggota keluarga sebagai tanda hormat dan kasih sayang. Kebiasaan seperti itu juga dapat menambah kehangatan rumah, penuh suasana. Jadi menyapa anggota keluarga di pagi, siang atau malam hari adalah suatu keharusan dalam tata krama. Etika bertelepon Etika menelepon ke rumah harus diketahui agar tidak mengganggu anggota keluarga lainnya. Selain tidak berbicara dengan keras, biasakan untuk duduk dengan sopan saat menelepon, terutama saat berada di depan orang tua. Belajar Berbagi Kebiasaan ini sangat penting untuk dipraktekkan di rumah karena bisa diterapkan setiap kali anak bermain dengan orang lain. Jadi belajar berbagi di rumah dengan saudara adalah salah satu cara bentuk kepedulian misalnya dengan berbagi makanan. Manfaat Tata Krama di Rumah Mempraktikkan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari dianggap memiliki banyak manfaat, antara lain Disenangi banyak orang Memperlakukan orang lain dengan hormat, empati dan kebaikan akan membuat banyak orang menyukai Anda. Bagi anak-anak disukai oleh banyak orang terutama pada orang rumah merupakan suatu hal yang membahagiakan. Ini terjadi karena perilaku yang baik dapat membantu Anda membangun hubungan yang lebih positif dengan orang lain. Meraih Kebahagiaan Dipercayai bahwa kebiasaan positif membuat Anda lebih bahagia. Karena perilaku sopan Anda dapat dihargai dengan senyuman, pujian atau bahkan percakapan yang menyenangkan dengan orang lain. Itu bisa membuatmu merasa bahagia. Meningkatkan rasa percaya diri Sikap yang baik dapat membuat Anda merasa percaya diri dalam situasi sosial. Ketika hal ini sudah Anda terapkan dalam lingkungan rumah akan lebih mudah menerapkannya ke lingkungan sosial karena sudah menjadi sebuah kebiasaan. Karena Anda memiliki kemampuan untuk berperilaku dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat. Rasa percaya diri yang meningkat juga dianggap membuat Anda lebih luwes dalam mengekspresikan diri secara positif. Membuka Lingkup Pertemanan Menjadi pribadi yang memiliki tata krama yang baik selain disenangi oleh banyak orang juga membuat Anda lebih mudah untuk memiliki teman daripada musuh. Misalnya, jika Anda berperilaku baik di depan rekan kerja dan atasan. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri Anda di kantor. Bagi anak-anak, sopan santun di sekolah dapat menjadikan mereka memiliki banyak teman yang dapat dipercaya. Kesimpulan Sekian pembahasan singkat mengenai pentingnya belajar tata krama di rumah. Tidak hanya membahas mengenai pentingnya belajar tata krama di rumah saja namun juga lebih jauh membahas mengenai cara belajar, memberi contoh, serta mengetahui berbagai manfaat yang dapat diperoleh ketika seseorang sudah belajar tata krama mulai dari rumah. Mempelajari tata krama adalah suatu hal yang sangat mendasar terutama bagi seorang manusia sebagai makhluk sosial karena dengan memahami arti dari tata krama itu sendiri serta menerapkannya dalam aktivitas sosial sehari-hari membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan disukai banyak orang karena tata krama mengajarkan kita untuk lebih menghargai dan menghormati orang lain. Demikian ulasan mengenai pentingnya belajar tata krama di rumah. Buat Grameds yang mau belajar tentang tata krama dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan etika lainnya, kamu bisa mengunjungi untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Pandu Akram Artikel terkait 7 Basic Manners yang Harus Diajarkan kepada Anak-Anak Memahami Pengertian Moral dan Etika Beserta Perbedaannya Tujuan Musyawarah – Pengertian, Etika, dan Musyawarah Sebagai Kearifan Lokal Pengertian Toleransi dan Contoh Sikap yang Penting untuk Diterapkan Pengertian dan Contoh Sikap Rendah Hati ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Kanal Youtube Televisi Edukasi Contoh sikap sopan santun di sekolah – Hari ini, dalam tayangan materi SD kelas 1 – 3 di program Belajar dari Rumah, kita melihat materi tentang sopan santun di sekolah. Apa teman-teman tahu apa saja contoh sikap sopan santun di sekolah? Yuk, kita cari tahu serba-serbi tentang sikap sopan santun di sekolah! Contoh Sikap Sopan Santun di Sekolah Di rumah, pasti teman-teman sudah diajarkan dan dicontohkan tentang sikap sopan santun oleh orang tua, kan? Sikap sopan santun sangat penting sebagai bentuk kita menghormati orang lain. Kali ini, kita belajar mengenai sikap sopan santun di sekolah dari Boni dan teman-temannya, nih. Beberapa contoh sikap sopan santun di sekolah adalah selalu memberi salam jika kita bertemu dengan orang lain, seperti teman-teman, ibu bapak guru, para karyawan di sekolah, dan warga sekolah lainnya. Misalnya, seperti teman Boni yang bernama Nina. Sebelum berangkat Nina berpamitan pada orang tuanya. Itu adalah sikap sopan santun pada orang tua di rumah. Nina juga menerapkannya di sekolah, lo. Baca Juga Simak Penjelasan tentang Proses Pertumbuhan pada Tumbuhan di Video Ini Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Mengajarkan sopan santun kepada anak tidak kalah pentingnya dengan pelajaran akademik lho, Bun. Sopan santun pada anak sebaiknya sudah diajarkan sedini mungkin sehingga bisa menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan secara spontan, baik ketika di rumah maupun di luar rumah. Sopan santun adalah bentuk dari kesadaran atau kepekaan kita terhadap perasaan orang lain. Sopan santun bukan merupakan kemampuan atau bakat yang dibawa anak sejak lahir, melainkan hal yang perlu diajarkan dan ditanamkan oleh orang tua. Sopan santun juga bukan peraturan tertulis, tetapi sangat diperlukan dalam hubungan sosial dan bermasyarakat. Sopan santun ini akan menjadi bekal bagi anak, agar anak mampu hidup berdampingan dengan orang lain di masa depan. Tips Mengajarkan Sopan Santun pada Anak Sejak Dini Anak bisa diajarkan mengenai konsep dan pentingnya sopan santun sejak usia dini, tepatnya sejak usia 1,5 tahun. Pada usia ini, umumnya anak sudah dapat memahami bahwa orang lain juga memiliki perasaan seperti yang ia rasakan. Berikut ini adalah beberapa cara mengajarkan anak sopan santun yang bisa mulai Bunda tanamkan sejak dini pada Si Kecil 1. Ajarkan etika dasar Bunda bisa mulai mengajarkan sopan santun kepada Si Kecil dengan etika dasar, yakni mengucapkan kata tolong’, terima kasih’, dan maaf’ setiap ia meminta dan menerima bantuan atau melakukan kesalahan. Bunda bisa mulai mengajarkan tiga kata penting ini sejak Si Kecil sudah mulai berbicara. Mungkin butuh waktu hingga anak bisa secara otomatis mengingat dan menggunakan ketiga kata ini. Namun, tetap ajarkan ia dengan penuh kesabaran dan jangan bosan untuk mengingatkan Si Kecil ya, Bun. 2. Ajarkan konsep berbagi Pada usia 2 tahun, anak biasanya sudah mulai memahami konsep berbagi, meski belum tentu melakukannya dengan senang hati. Bunda bisa mengajarkan Si Kecil dengan cara memberikannya dua mainan serupa, kemudian minta ia untuk berbagi salah satu mainan tersebut dengan temannya. 3. Ajarkan etika di meja makan Pada usia 3–4 tahun, anak sudah bisa makan di meja dengan sendok dan garpu, serta sudah bisa menyeka mulutnya dengan tisu. Pada usia ini, Bunda sudah bisa mulai mengajarkan etiket di meja makan, dimulai dengan cara paling sederhana, seperti tidak melempar atau membuang makanan, atau duduk dengan tenang saat makan dan minum. 4. Ajarkan etika bertamu Bertamu ke rumah orang lain adalah kesempatan yang baik untuk mengajarkan anak sopan santun. Ingatkan Si Kecil untuk selalu mengetuk pintu dan mengucapkan salam sebelum masuk ke rumah orang lain, misalnya mengucapkan halo’ atau sampai ketemu lagi’. Ajarkan juga Si Kecil untuk menjawab pertanyaan dengan sopan saat ditanya berbagai hal, seperti namanya siapa, umur berapa, atau mau minum apa. 5. Ajarkan untuk tidak mengomentari fisik orang lain Hal ini juga salah satu bentuk sopan santun yang perlu diajarkan kepada anak. Bunda perlu mengajarkan Si Kecil untuk tidak mengomentari kondisi fisik seseorang, kecuali yang baik. Ia juga perlu diajarkan untuk tidak selalu mengungkapkan pendapat negatif, terutama jika tidak diminta, karena mungkin dapat menyakiti perasaan orang lain. Selain itu, ajarkan juga Si Kecil untuk tidak menunjuk dan menatap orang lain dengan tajam, terutama pada orang dengan keterbatasan fisik tertentu. Ingatkan juga Si Kecil untuk tidak mengejek atau menertawakan seseorang. Ajarkan ia untuk mencoba memikirkan perasaan orang tersebut. Bunda bisa menceritakan bahwa ada orang-orang yang memerlukan cara khusus untuk berkomunikasi, misalnya tunarungu yang menggunakan bahasa isyarat. Selain mengajarkan sopan santun, ini juga membantu mengajarkan anak untuk berempati. Setelah Bunda mengetahui cara-cara mengajarkan sopan santun pada anak seperti di atas, yang tidak kalah penting adalah menjadi contoh yang baik baginya. Jika Si Kecil terbiasa melihat orang di rumahnya bersikap santun, maka ia secara otomatis juga akan tumbuh menjadi anak yang santun hingga dewasa kelak. Selain itu, jangan lupa juga untuk memuji Si Kecil jika ia sudah bersikap sopan ya, Bun. Perlu Bunda ingat juga, agar anak bisa belajar sopan santun, ia perlu merasa nyaman dengan makan, minum, dan istirahat yang cukup. Jadi, jika Si Kecil sedang tidak menurut, Bunda perlu mencari tahu apakah ia mungkin sedang lapar, mengantuk, atau kelelahan. Jika Bunda masih mengalami kesulitan untuk mengajarkan sopan santun kepada anak atau bila Si Kecil sering bersikap kasar, tidak ada salahnya kok, Bun, untuk berkonsultasi ke psikolog yang khusus menangani masalah pada anak. Dengan begitu, Bunda bisa mendapatkan saran yang memang sesuai dengan kepribadian Si Kecil. 1RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN RPPH PAUD NUSA INDAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DISUSUN OLEH NAMA GALUH RANA KINANTI NIP ………. 2Model Pembelajaran Kelompok Hari, Tanggal Senin, 22 Agustus 2016 Kelompok / Usia A 4–5 Tahun Tema / Sub Tema Keluarga / Rumahku A. MATERI DALAM KEGIATAN 1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar, 2. Membuat bentuk rumah dari kardus bekas, 3. Menggambar bebas yang bertemakan rumah, 4. Menyebutkan nama huruf depan pada gambar jendela, atap, pintu 5. Menyebutkan posisi orang yang sedang membangun rumah, 6. Tepuk ”Rumah”, dan cerita gambar seri “Orang Membangun Rumah” Tepuk “Rumah” Plok- plok- plok Gali pundasi Plok- plok- plok Pasang dinding Plok- plok- plok Pasang genting Plok- plok- plok Pasang keramik Palok- plok- plok RUMAH Cerita gambar seri “Orang Membangun Rumah” 1. Gambar orang membeli bahan bangunan untuk membangun rumah. 2. Gambar menggali pundasi rumah. 3. Gambar orang membuat/membangun tembok/dinding. 4. Gambar orang memasang genteng. 5. Gambar orang memasang keramik/lantai. 6. Gambaro rang mengecat rumah B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN 1. Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan 2. Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan 3. Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan 4. Mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan. C. ALAT DAN BAHAN 1. Gambar seri orang membangun rumah, 2. Kardus-kardus bekas, buku gambar, crayon, 3. Gambar jendela, atap, pintu, 4. Buku Seri Keluarga halaman 19 D. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan belajar Waktu Sumber Pembukaan 1. Mengurutkan gambar seri “Orang Membangun Rumah” 3Inti 2. Membuat bentuk rumah dari kardus bekas 3. Menggambar bebas yang bertemakan rumah 4. Menyebutkan nama huruf depan pada gambar jendela, atap, pintu 5. Menyebutkan posisi orang yang sedang membangun rumah 60’ Kardus-kardus bekas Buku gambar, crayon Gambar jendela, atap, pintu Buku Seri Keluarga hal 19 Istirahat Cuci tangan, makan, minum 30’ Bekal anak Penutup 6. Bertepuk tangan “Tepuk Rumah” 7. Berjalan jinjit ke belakang di atas garis lurus 30’ Tepuk Rumah Garis lurus E. PENILAIAN 1. Lingkup Perkembangan, STPPA, dan Indikator N o PerkembanganLingkup Perkembangan Anak STPPAStandar Tingkat Pencapaian KD Indikator I Nilai Agama dan Moral 2. Meniru gerakan beribadah. 4. Mengenal perilaku baik/sopan dan buruk. 5. Membiasakan diri berperilaku baik. a. Meniru sikap berdoa b. Meniru gerakan sembahyang c. Bersikap ramah d. Mau bekerja/bermain dengan teman II Fisik Motorik Melakukan gerakan antisipasi Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media. a. Berjalan berjinjit b. Menggambar bebas III Kognitif Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik kursi sebagai mobil. Mengenal lambang huruf. a. Mempergunakan barang bekas sebagai barang jualan b. Menyebutkan nama huruf depan pada kata nama suatu benda IV Bahasa Mengungkapkan perasaan dengan kata sifat baik, senang, nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb.. Menyebutkan kata-kata yang dikenal. Menceritakan kembali cerita/ dongeng yang pernah didengar. a. Menceritakan pengalamannya sendirib. Menyebutkan posisi / keterangan tempat Misalnya di luar, di dalam, di atas di bawah, di depan, dibelakang, di kiri, di kanan dsb c. Mengurutkan gambar seri 3-4 gambar V Sosial Emosional Mau berbagi, menolong, dan membantu teman. Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan. a. Mau mengambilkan sesuatu untuk kepentingan teman b. Bermain sesuai dengan prosedur VI Seni Mengekspresikan gerakan dengan irama yang bervariasi a. Melakukan tepuk dengan irama yangbervariasi bersama dengan teman 2. Teknik Penilaian a Catatan hasil karya b Catatan anekdot, dan c Skala capaian perkembangan rating scale 4Model Pembelajaran Kelompok Hari, Tanggal Selasa, 23 Agustus 2016 Kelompok / Usia A 4–5 Tahun Tema / Sub Tema Keluarga / Rumahku A. MATERI DALAM KEGIATAN 1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar, 2. Mempergunakan meja untu bermain petak umpet di rumah, 3. Merobek kertas untuk membuat bentuk rumah, 4. Menyebut nama benda yang memiliki tulisan jendela, pintu, pagar, atap. 5. Meniru garis miring “bentuk pagar” 6. Menyusun bentuk geometri dengan pola AB-AB 7. Tepuk “Rumah”, sajak “Rumahku”, dan cerita “Rumah Vino Baru” Tepuk “Rumah” Plok- plok- plok Gali pundasi Plok- plok- plok Pasang dinding Plok- plok- plok Pasang genting Plok- plok- plok Pasang keramik Palok- plok- plok RUMAH Sajak “Rumahku” Aku punya rumah baru Dindingnya berwarna abu-abu Tiap hari dibersihkan dan disapu Kusenang tinggal di rumahku Terima kasih ya Tuhanku Engkau sudah baik kepadaku Cerita “Rumah Vino Baru” Rumah tinggal di rumah yang masih kontrak. Suatu hari ayah ibunya membeli rumah baru. Rumah Vino bercat biru. Rumah Vino tidak terlalu besar, tetapi rapi. Hari Minggu Vino dan keluarga pindah di rumah yang baru. Keluarga Vino sibuk merapikan barang di rumah baru. Vino dan keluarganya amat bersyukur kepada Tuhan atas rumah barunya B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN 1. Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan 2. Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan kedatangan anak dan penjemputan 3. Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan 4. Mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan. C. ALAT DAN BAHAN 1. Meja, 2. Kertas berwarna, lem kertas 3. Bentuk pagar di papan tulis 4. Balok mainan dengan bentuk-bentuk geometri 5. Buku Seri Keluarga halaman 20 D. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan belajar Waktu Sumber Pembukaan 1. Bercerita “Rumah Vino Baru” 30’ Cerita Rumah Vino Baru Inti 2. Mempergunakan meja untu bermain petak umpet di rumah 3. Merobek kertas untuk membuat bentuk rumah 4. Menyebut nama benda yang memiliki tulisan jendela, pintu, pagar, atap. 60’ Meja 55. Meniru garis miring “bentuk pagar” 6. Menyusun bentuk geometri dengan pola AB-AB Bentuk pagar di papan tulis Bentuk-bentuk geometri Istirahat Cuci tangan, makan, minum 30’ Bekal anak Penutup 7. Bertepuk tangan ”Tepuk Rumah” 8. Mengucap sajak “Rumahku” 30’ Tepuk Rumah Sajak Rumahku E. PENILAIAN 1. Lingkup Perkembangan, STPPA, dan Indikator N o PerkembanganLingkup Perkembangan Anak STPPAStandar Tingkat Pencapaian KD Indikator I Nilai Agama dan Moral 2. Meniru gerakan beribadah.. 4. Mengenal perilaku baik/sopan dan buruk. 5. Membiasakan diri berperilaku baik. a. Meniru sikap berdoa b. Meniru gerakan sembahyang c. Bersikap ramah d. Mau bekerja/bermain dengan teman II Fisik Motorik Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/ kanan, miring kiri/kanan, dan lingkaran Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit. a. Meniru lengkung kiri/kanan, miring kiri/kanan b. Merobek III Kognitif Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik kursi sebagai mobil. Mengenal pola misal, AB-AB dan ABC-ABC dan mengulanginya a. Mempergunakan meja sebagai mainan rumah b. Melengkapi susunan bentuk geometri dengan pola AB – AB IV Bahasa Mengenal simbol-simbol. a. Menyebutkan nama benda yang memiliki tulisan nama benda V Sosial Emosional Mau berbagi, menolong, dan membantu teman. Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan. a. Mau mengambilkan sesuatu untuk kepentingan teman b. Bermain sesuai dengan prosedur VI Seni Membentuk berdasarkan objek yang dilihatnya mis. dengan plastisin, tanah liat a. Menampil kan karya seni sederhana membuat bentuk rumah dari kertas robekan 2. Teknik Penilaian a Catatan hasil karya b Catatan anekdot, dan c Skala capaian perkembangan rating scale 6HARI 3 Model Pembelajaran Kelompok Hari, Tanggal Rabu, 24 Agustus 2016 Kelompok / Usia A 4–5 Tahun Tema / Sub Tema Keluarga / Rumahku A. MATERI DALAM KEGIATAN 1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar, 2. Mencoba dan menceritakan jika warna dicampur untuk mewarnai gambar rumah 3. Membedakan berat ringan dari pot, bunga, meja anak, kursi anak 4. Menyebut nama benda yang memiliki tulisan nama lemari, kulkas, pot bunga, sofa, pagar 5. Cerita “Bunga Mawar Menghiasi Rumah Indi” Cerita “Bunga Mawar Menghiasi Rumah Indi” Rumah keluarga Indi bercat merah jambu Rumahnya bersih dan asri. Setiap hari dibersihkan dan disapu selalu. Halaman rumah Indi cukup luas. Halaman rumahnya ditanami berbagai tanaman bunga. Bunga mawar banyak tumbuh menghiasi halaman rumah Indi. Setiap hari tanaman tersebut disiram dan dirawat. Rumah Indi semakin terlihat asri karena dihiasi bunga-bunga mawar. Banyak orang senang memandang rumah Indi. B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN 1. Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan 2. Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan 3. Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan 4. Mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan. C. ALAT DAN BAHAN 1. Lego, 2. Cat air dengan bernagai warna 3. Pot, bunga, kursi anak, meja anak 4. Buku Seri Keluarga hal 21 D. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan belajar Waktu Sumber Pembukaan 1. Menjawab pertanyaan macam-macam barang yang ada di rumah 30’ Nama barang yang ada di rumah Inti 2. Mencoba dan menceritakan jika warna dicampur untuk mewarnai gambar rumah 3. Membedakan berat ringan dari pot, bunga, meja anak, kursi anak 4. Menyebut nama benda yang memiliki tulisan nama lemari, kulkas, pot bunga, sofa, pagar 60’ Cat air dengan bernagai warna Pot, bunga, kursi anak, meja anak 7Istirahat 5. Cuci tangan, makan, minum 30’ Bekal anak Penutup 6. Membuat bentuk rumah dari lego 7. Mendengarkan ceritab”Bunga Mawar Menghiasi Depan Rumah Indi” 30’ Lego Cerita Bunga Mawar Menghiasi Rumah Indi” E. PENILAIAN 1. Lingkup Perkembangan, STPPA, dan Indikator N o PerkembanganLingkup Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak STPPA KD Indikator I Nilai Agama dan Moral 2. Meniru gerakan beribadah. 4. Mengenal perilaku baik/sopan dan buruk. 5. Membiasakan diri berperilaku baik. a. Meniru sikap berdoa b. Meniru gerakan sembahyang c. Bersikap ramah d. Mau bekerja/bermain dengan teman II Fisik Motorik Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media. a. Membuat berbagai bentuk menggunakan lego III Kognitif Mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri yang terkait dengan berbagai pemecahan masalah Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk atau warna atau ukuran. a. Mencoba menceritakan apa yang terjadi jika warna dicampur b. Membedakan kasar-halus, berat-ringan, panjang- pendek, jauh-dekat, banyak- sedikit, sama- tidak sama. IV Bahasa Mengutarakan pendapat kepada orang lain. Mengenal simbol-simbol. a. Berani menjawab pertanyaan b. menyebutkan nama benda yang memiliki tulisan nama benda V Sosial Emosional Mau berbagi, menolong, dan membantu teman. Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan. a. Mau mengambilkan sesuatu untuk kepentingan teman b. Bermain sesuai dengan prosedur VI Seni Senang mendengarkan berbagai macam musik atau lagu kesukaannya a. Menyanyikan lagu sesuai dengan tema hari itu b. Bermain perkusi menggunakan alat perkusi sederhana 2. Teknik Penilaian a Catatan hasil karya b Catatan anekdot, dan c Skala capaian perkembangan rating scale 8Model Pembelajaran Kelompok Hari, Tanggal Kamis, 25 Agustus 2016 Kelompok / Usia A 4–5 Tahun Tema / Sub Tema Keluarga / Rumahku A. MATERI DALAM KEGIATAN 1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar, 2. Memasangkan ruangan di rumah dengan kegunaannya 3. Meniru lambang bilangan 2 4. Menyebut nama benda yang memiliki tulisan piring, sendok, garpu 5. Tepuk “Makan” Tepuk “Makan” Plok- plok- plok Ambil piring Plok- plok- plok Ambil nasi Plok- plok- plok Ambil sayur Plok- plok- plok Ambil lauk Plok- plok- plok Berdoa Plok- plok- plok MAKAN B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN 1. Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan 2. Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan 3. Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan 4. Mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan. C. ALAT DAN BAHAN 1. Buku tulis, pensil 2. Lambang bilangan 2 3. Gambar yang memiliki tulisan piring, sendok, garpu 4. Buku Seri Keluarga halaman 22 D. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan belajar Waktu Sumber Pembukaan 1. Tanya jawab tentang nama benda yang terdapat di dapur 30’ Nama benda yang terdapat di dapur Inti 2. Memasangkan ruangan di rumah dengan kegunaannya 3. Meniru lambang bilangan 2 4. Menyebut nama benda yang memiliki 60’ Buku Seri Keluarga hal 22 Buku tulis, pensil 9tulisan piring, sendok, garpu tulisan piring, sendok, garpu Istirahat Cuci tangan, makan, minum 30’ Bekal anak Penutup 5. Bertepuk tangan ”Tepuk Makan” 6. Menggerakkan kepala, tangan, kaki 30’ Tepuk makan Gerakan anak E. PENILAIAN 1. Lingkup Perkembangan, STPPA, dan Indikator N o PerkembanganLingkup Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak STPPA KD Indikator I Nilai Agama dan Moral 2. Meniru gerakan beribadah. 4. Mengenal perilaku baik/sopan dan buruk. 5. Membiasakan diri berperilaku baik. a. Meniru sikap berdoa b. Meniru gerakan sembahyang c. Bersikap ramah d. Mau bekerja/bermain dengan teman II Fisik Motorik Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media. a. Menggerakan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan iringan musik/ritmik III Kognitif Mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis atau kelompok yang berpasangan dengan 2 variasi Mengenal lambang bilangan. a. Memasangkan benda dengan pasangannya ruangan dengan kegunaannya b. Meniru lambang bilangan 1 – 10 IV Bahasa Mengenal simbol-simbol. a. Menyebutkan nama benda yang memiliki tulisan nama benda V Sosial Emosional Mau berbagi, menolong, dan membantu teman. Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan. a. Mau mengambilkan sesuatu untuk kepentingan teman b. Bermain sesuai dengan prosedur VI Seni Mengekspresikan gerakan dengan irama yang bervariasi a. Melakukan tepuk mengikuti irama bersama teman dengan penuh ekspresi 2. Teknik Penilaian a Catatan hasil karya b Catatan anekdot, dan c Skala capaian perkembangan rating scale 10Model Pembelajaran Kelompok Hari, Tanggal Jumat, 26 Agustus 2016 Kelompok / Usia A 4–5 Tahun Tema / Sub Tema Keluarga / Rumahku A. MATERI DALAM KEGIATAN 1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar, 2. Meniru garis dengan cara menebalkan garis lengkung,miring pada bentuk rumah, 3. Mencoba dan menceritakan jika pewarna dicampur untuk mewarnai gambar rumah, 4. Menyebut nama huruf depan pada gambar pohon, pagar, tembok, genting 5. Lagu “Rumahku”, Lagu “Rumahku” Rumahku ada satu Dindingnya bercat biru Kubersihkan selalu Nyaman senang hatik B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN 1. Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan 2. Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan 3. Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan 4. Mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan. C. ALAT DAN BAHAN Pewarna, Gambar yang ada tulisannya pohon, pagar, tembok, genting Papan untuk bergantung, Buku Seri Keluarga halaman 23 D. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan belajar Waktu Sumber Pembukaan 1. Menyanyi lagu ”Rumahku” 30’ Lagu Rumahku Inti 2. Meniru garis dengan cara menebalkan garis lengkung,miring pada bentuk rumah 3. Mencoba dan menceritakan jika pewarna dicampur untuk mewarnai gambar rumah 4. Menyebut nama huruf depan pada gambar pohon, pagar, tembok, genting 60’ Buku Seri Keluarga hal 23 Pewarna Gambar yang ada tulisannya pohon, pagar, tembok, genting Istirahat Cuci tangan, makan, minum 30’ Bekal anak Penutup 5. Tanya jawab “bagian-bagian rumah” 6. Menggantung pada papan bergantung 30’ Nama bagian-bagian rumah 11E. PENILAIAN 1. Lingkup Perkembangan, STPPA, dan Indikator N o PerkembanganLingkup Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak STPPA KD Indikator I Nilai Agama dan Moral 2. Meniru gerakan beribadah. 4. Mengenal perilaku baik/sopan dan buruk. 5. Membiasakan diri berperilaku baik. a. Meniru sikap berdoa b. Meniru gerakan sembahyang c. Bersikap ramah d. Mau bekerja/bermain dengan teman II Fisik Motorik Melakukan gerakan menggantung bergelayut. Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/ kanan, miring kiri/kanan, dan lingkaran a. Menggantung pada bidang horisontal yang lebih tinggi dari kepalanya b. Meniru lengkung kiri/kanan, miring kiri/kanan III Kognitif Mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri yang terkait dengan berbagai pemecahan masalah Mengenal lambang huruf. a. Mencoba menceritakan apa yang terjadi jika warna dicampur b. Menyebutkan nama huruf depan pada kata nama suatu benda IV Bahasa Mengutarakan pendapat kepada orang lain. a. Berani menjawab pertanyaan V Sosial Emosional Mau berbagi, menolong, dan membantu teman. Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan. a. Mau mengambilkan sesuatu untuk kepentingan teman b. Bermain sesuai dengan prosedur VI Seni Senang mendengarkan berbagai macam musik atau lagu kesukaannya Bernyanyi sendiri a. Bernyanyi lagu bersama teman dan bernyanyi sendiri di depan temannya 2. Teknik Penilaian a Catatan hasil karya b Catatan anekdot, dan c Skala capaian perkembangan rating scale 12Model Pembelajaran Kelompok Hari, Tanggal Sabtu, 27 Agustus 2016 Kelompok / Usia A 4–5 Tahun Tema / Sub Tema Keluarga / Rumahku A. MATERI DALAM KEGIATAN 1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar, 2. Mencoba dan menceritakan jika piring, sendok didekatkan magnet, 3. Membilang banyak gambar rumah, 4. Menyebutkan nama benda yang memiliki tulisan rumah, taman, kolam 5. Lagu “Rumahku”, dan tepuk “Rumah” Lagu “Rumahku” Rumahku ada satu Dindingnya bercat biru Kubersihkan selalu Nyaman senang hatiku Tepuk “Rumah” Plok- plok- plok Gali pundasi Plok- plok- plok Pasang dinding Plok- plok- plok Pasang genting Plok- plok- plok Pasang keramik Palok- plok- plok RUMAH B. MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN 1. Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan 2. Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan 3. Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan 4. Mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan. C. ALAT DAN BAHAN 1. Bola kecil, 2. Piring, sendok, magnet 3. Buku Seri Keluarga hal 24 4. Gambar rumah, taman, kolam yang memiliki tulisan D. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan belajar Waktu Sumber Pembukaan 1. Menyanyi lagu “Rumahku” 30’ Lagu Rumahku Inti 2. Mencoba dan menceritakan jika piring, sendok didekatkan magnet 3. Membilang banyak gambar rumah 4. Menyebutkan nama benda yang memiliki tulisan rumah, taman, kolam 60’ Piring, sendok, magnet Buku Seri Keluarga hal 24 13Istirahat Cuci tangan, makan, minum 30’ Bekal anak Penutup 5. Bertepuk tangan ”Tepuk Rumah” 6. Melempar bola kecil ke atas 30’ Tepuk Rumah Bola kecil E. PENILAIAN 1. Lingkup Perkembangan, STPPA, dan Indikator N o PerkembanganLingkup Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak STPPA KD Indikator I Nilai Agama dan Moral 2. Meniru gerakan beribadah. 4. Mengenal perilaku baik/sopan dan buruk. 5. Membiasakan diri berperilaku baik. a. Meniru sikap berdoa b. Meniru gerakan sembahyang c. Bersikap ramah d. Mau bekerja/bermain dengan teman II Fisik Motorik Melempar sesuatu secara terarah a. Melempar bola kecil ke atas melambung III Kognitif Mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri yang terkait dengan berbagai pemecahan masalah Membilang banyak benda satu sampai sepuluh. a. Mencoba menceritakan apa yang terjadi jika benda-benda didekatkan pada magnet b. membilang banyak benda 1 – 10 IV Bahasa Mengenal simbol-simbol. a. menyebutkan nama benda yang memiliki tulisan nama benda V Sosial Emosional Mau berbagi, menolong, dan membantu teman. Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan. a. Mau mengambilkan sesuatu untuk kepentingan teman b. Bermain sesuai dengan prosedur VI Seni Bernyanyi sendiri Mengekspresikan gerakan dengan irama yang bervariasi a. Menyanyikan sendiri lagu dan melakukan tepuk dihadapan teman-temannya 2. Teknik Penilaian a Catatan hasil karya b Catatan anekdot, dan c Skala capaian perkembangan rating scale Lembar teknik penilaian disajikan pada lembar terpisah. , 2016 Mengetahui, Kepala TK PAUD ... Guru

bentuk santun mau belajar di rumahku